Aku Dia dan Kenangan

Jumat, 04 Maret 2011

Sebuah Novel bersambung dari Zay Pimbalie, sebuah kisah cinta menarik diangkat dari kisah nyata. Saya Ucapkan "Selamat membaca"

BAB I
Pertama Jumpa

Hari semakin sore sebentar lagi siang akan berganti malam. Mega senja langit warna-warni tampak indah dalam pandangan. Aku yang termenung duduk seorang diri ditepian pantai, hanya hembusan angin laut yang selalu setia menemani. Itulah yang kulakukan saat rindu tak tertahankan, saat hati ini ingin mendekapnya mesra. Bertemu dengannya lagi adalah impian disetiap malam-malamku. Namun apa daya, saat ini aku dan dia terpisahkan oleh pulau dan samudera biru yang membentang luas. Entahlah, sampai kapan bisa bertemu kembali, hanya Tuhan yang tahu. 

Bermula dari atas kapal yang hendak menuju Indonesia bagian barat. Disitulah tempat pertama kali bertemu, walau kesannya sangat singkat. Tapi dari situlah kenangan manisku bersamanya terukir, benih-benih cintapun tumbuh dari dasar hati yang paling dalam. Walau tak sempat terucapkan. Sungguh tak bisa dibayangkan, malam itu berlalu dengan sejuta keindahan yang sulit dilupakan untuk selamnya. Saat itulah perkenalanku dengannya berawal. Pertama melihatya tak ada yang istimewa semua biasa saja, namun setelah mengenalnya lebih dekat jantungku berdenyut kencang dan disampingnya aku bahagia. Ternyata tak hanya rupa yang manis dipandang mata bak lengkungan pelangi bila tersenyum, tapi juga keelokan hati dan tutur kata yang lembut bagai sutra yang membalut jiwa, kian menambah kesempuraan pribadi surga sang pujaan hati. Inilah gadis impian wanita yang kucari-cari selama ini.

Kapal berlaju dengan kencang arungi samudera picahkan ombak yang menghadang. Di dalam kapal udara sangat panas, kelihatannya ia tidak menikmati tidurnya. Meski sudah berulang kali wajah cantiknya terus dikipas namun itu tak cukup berarti, gelisah, pipinya yang merona bermandikan derasnya keringat. Pandanganku terus tertuju padanya, aku yang melihatnya dari kejauhan. Walau tampak malu-malu aku memberanikan diri mencoba medekatinya dan mengajak untuk keluar. Aku pun bertanya padanya, udara disini sangat panas ya…? jawabnya…iya…!!! gimana kalo naik di atas…? (dek 7 bagian luar sisi kapal). Tampaknya kau sangat gelisah sekali malam ini, ya udah buruan aku sudah tak tahan lagi disini katanya.
Jam telah menunjukan pukul 22.00, kami pun beranjak pergi melewati penumpang lainnya, sebagian dari mereka telah lelap dalam tidurnya. Namun ada anggota kepolisian yang masih bercanda melepaskan kepenatan, sambil bermain kartu remi sebelum merebahkan tubunya diatas pembaringan. Saat kami lewat di hadapan mereka tiba-tiba ia merasa kaget, karena disorakin dan menggodanya, sweat….!!! sweat….!!! aku lekas berkata udahlah terus berjalan tak usah kau hiraukan, abis….!!! kau sangat cantik sich…!!! aku sedikit bercanda he..he..he…ia hanya tersenyum simpuh.

Kami terus berjalan menaiki tangga demi tangga dek hingga sampailah tempat yang dituju. Disini udaranya sangat dingin apalgi dimalam hari, angin malam samudara datang merasuk tubuh, yang dinginnya minta ampun bukan kepalang. Ia sangat kedinginan tanganya didekapkan, lalu aku bertanya padanya…? Kamu bawa jaket ga…?sweater atau apa…? iya nie ada…., dengan perlahan ia mengambil sweater yang ada didalam tasnya dan langsung memakainya. Sambil berdiri dan terdiam sejenak, pandangan kami tertuju pada bintang-bintang yang berbaris indah, memancarkan cahaya ditengah samudara seolah berbisik-bisikan dan lautan pun bermadikan cahya malam. Ku awali kata denga tanya, kalo boleh tahu kamu dari mana ya….? iya pun menjawab dari Tual dan mahu ke Surabaya untuk kuliah. Oh…!!! ya gumamku dalam hati, aku juga dari Tual tapi kok kita tidak pernah bertemu sebelumnya. Hmm…!!! hmm…!!! Aku juga ga tahu kenapa katanya. Ya udahlah lupakan saja.

Kami pun bercerita tentang pengalaman masing-masing, aku yang banyak bertanya tentang kuliah karena saat itu kepergianku meninggalkan kota Tual untuk melanjutkan study di Jogja. Ternyata ia mahasiswi jurusan Farmasi di salah satu unifersitas di kota Pahlawan itu. Nih..!!! pas banget buat aku nanya-nanya tentang kuliah, dalam hatiku ini adalah orang tepat apalagi aku baru pertama kali merantau di pulau Jawa.
Lama berdiri membuat kaki terasa letih tak kuasa lagi menopang tubuh. Cerita terus berlanjut aku pun mengajaknya untuk duduk dan bersandar disebelah pintu kapal. Lain lagi dengan hatiku, yang gregetan dari tadi merasakan gemuruh cinta yang berhembus, bila memandang matanya aku salah tingkah mungkin inilah yang dinamakan cinta. Cinta pada pandanga pertama, duch…!!! Dia manis sekali andai saja mahu menjadi pacarku…? Betapa bahagianya hidupku. Sepertinya malam ini malam yang paling indah yang pernah kualami. Aku benar-benar jatuh cinta padanya. Tapi itu mustahil bagiku apalagi sampai memilikinya. Aku hanya memujanya dalam hati.

Kamipun tertawa lepas dan bercanda tampa disadari malam telah medekati fajar. Hingga akhirnya kami pun bergegas turun ke tempat tidur, malam yang tak terlupakan bintang dan samudara pun cemburu melihat kami berdua.
Seluruh penumpang telah lelap dalam tidurnya yang berselimutkan mimpi. Dengan perlahan kami melewati mereka untuk tak membuat mereka terjaga, anggota kepolisian yang sempat ia takuti untuk disorakin pun kini telah beradu dalam mimipi menanti hari yang baru.....<bersambung>.

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

ShoutMix chat widget